Hidrogen adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Karena itulah para ilmuwan dan peneliti memikirkan hidrogen sebagai bahan bakar bersih masa depan. Namun, bahan bakar hidrogen tidak terjadi secara alami di Bumi sehingga bukanlah sumber energi, namun merupakan pembawa energi.
Saat ini hidrogen paling sering dibuat dari metana atau bahan bakar fosil lainnya, yang membuatnya tidak sebersih produk akhir. Jawabannya terletak pada menghasilkan hidrogen dari air dengan menggunakan elektrolisis dengan adanya satu atau lebih katalis. chek this out: 10 cara yang dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen bersih oleh electrolyzing air melalui cara yang hemat energi
Hidrogen dari air dengan menggunakan sinar matahari
Para peneliti di University of East Anglia telah melaporkan terobosan dalam generasi hidrogen dari air, dengan sistem baru yang mencapai efisiensi 60 persen untuk sebuah proses di mana hidrogen dihasilkan dari air oleh foton mencolok sebuah elektroda yang dirancang khusus. Teknologi ini didasarkan pada penggunaan nanophotocathode, yang dilapisi emas elektroda dengan nanoclusters dari phosphide indium.
Menggunakan virus untuk menghasilkan hidrogen dari air
Sebuah tim peneliti di MIT telah mengembangkan suatu proses untuk meniru proses alami fotosintesis pada tanaman dengan teknik virus bakteri M13 yang dapat memecah air menjadi molekul penyusunnya yaitu hidrogen dan oksigen dengan menggunakan energi matahari berlimpah. Tim berharap bahwa proses lebih lanjut dapat digunakan untuk membuat hidrogen efisien dari air, yang kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
Menggunakan katalis homogen dari oksidasi air
Kimiawan di Emory University telah mengembangkan katalis homogen yang dikenal paling kuat untuk oksidasi air, yang dianggap sebagai komponen penting untuk menghasilkan bahan bakar hidrogen dari air dengan menggunakan sinar matahari saja. Penelitian ini bertujuan untuk meniru proses alam seperti fotosintesis untuk menghasilkan bahan bakar bersih, dengan tujuan jangka panjang untuk menghasilkan hidrogen dari air dengan menggunakan sinar matahari saja.
Menggunakan water photo-oxidizing catalyst
Sebuah tim peneliti dari Australia-AS yang dipimpin oleh Monash University telah mengembangkan katalis foto bio air terinspirasi oksidasi katalis untuk pemecahan air menjadi oksigen dan hidrogen menggunakan energi surya. Hal ini memungkinkan kita untuk menghasilkan banyak hidrogen dengan memisahkan air dan akan meningkatkan efisiensi semuanya. Para peneliti menirukan alam, mengambil unsur-unsur dan mekanisme yang ditemukan dalam kehidupan pabrik yang telah berevolusi lebih dari 3 milyar tahun dan diciptakan kembali salah satu proses di laboratorium.
Menggunakan Iridium oxide molecules
Para peneliti dari Pennsylvania State University telah mengembangkan katalis yang terdiri dari molekul iridium oksida yang dikelilingi oleh molekul dye oranye-merah. pemilihan warna oranye-merah karena memiliki kapasitas untuk menyerap sinar matahari pada rentang biru yang memiliki energi maksimum. katalis ini kemudian diresapi dengan elektroda titanium dioksida untuk bertindak sebagai anoda dan elektroda platinum yang menjabat sebagai katoda. Elektroda-elektroda tersebut kemudian direndam dalam larutan garam dan dipisahkan satu sama lain untuk menghindari gas komponen dalam larutan dari penggabungan. Sinar matahari jatuh pada anoda dye-sensitif akan memulai proses pemisahan air menjadi gas komponennya.
Menggunakan molecular molybdenum-oxo catalyst
Para peneliti di Departemen Energi's Lawrence Berkeley National Laboratory dan University of California, Berkeley telah mengembangkan katalis baru yang dapat menggantikan penggunaan platina mahal untuk menghasilkan hidrogen dari air. Katalis baru, yang merupakan katalis molibdenum-oxo molekul, tidak memerlukan aditif organik dan dapat beroperasi di air netral, bahkan jika kotor. Sebagai keuntungan tambahan, katalis ini tujuh puluh kali lebih murah daripada platinum.
Menggunakan limbah energi
Para ilmuwan di University of Wisconsin-Madison telah mengembangkan cara baru untuk menghasilkan hidrogen dengan memecah ikatan air menggunakan energi limbah dalam bentuk kebisingan dan getaran tersesat. Para ilmuwan tumbuh nanocrystals dari dua oksida seng kristal umum dan barium titanat dan menempatkannya dalam air. Ketika berdenyut dengan getaran ultrasonik, yang nanofibers tertekuk dan katalis reaksi kimia untuk membagi sebuah molekul air menjadi konstituennya. Serat dapat disetel untuk mengubah energi limbah dalam bentuk kebisingan dan getaran menjadi energi listrik, yang bukan dipanen langsung digunakan untuk melepaskan ikatan air dan menghasilkan oksigen dan hidrogen.
hydrogen dengan tenaga solar yang menggunakan air laut
Oleh SolarLab Research and Design, Mesin Hidrogen ini bisa menjadi salah satu cara yang paling aman dan paling efisien untuk menghasilkan hidrogen. Pembangkit listrik lepas pantai dirancang untuk memanfaatkan air laut, sel bahan bakar dan genteng surya untuk menghasilkan hidrogen yang kemudian dipompa ke tangki hidrogen tetap di dasar laut. Efek pendinginan air mengurangi temperatur operasi dan meningkatkan efisiensi PV sampai 30%.
Menggunakan Sun Catalytix’s electrolyzer
Katalis matahari ini bekerja pada sebuah prototipe yang akan menggunakan energi matahari untuk memecah air menjadi molekul penyusunnya yaitu hidrogen dan oksigen dengan menggunakan elektrolisis. Perusahaan telah menguji electrolyzer baru yang dibangun di sekitar katalis khusus dan dapat didukung oleh tenaga surya. Gagasan utama adalah dengan menggunakan energi matahari untuk menyalakan dan toko electrolyzer hidrogen yang dihasilkan dalam tangki. Ketika muncul kebutuhan listrik, hidrogen bisa dimasukkan melalui sel bahan bakar. Perusahaan ini menghitung bahwa sekitar 3 liter air bisa mengahasilkan listrik rata-rata sebuah rumah, atau mobil bahan bakar sel.
Menggunakan titania electrode
Nanoptek Hydrogen Generator membutuhkan energi matahari dan air untuk menghasilkan hidrogen. Perusahaan mengembangkan produk ini mengklaim telah berhasil dengan elektroda titania yang mampu membagi air ke konstituennya.