Teknologi mengubah udara menjadi air minum. [BBC]
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Suatu bentuk layanan masyarakat yang cerdas dengan menggabungkan panel iklan yang menyediakan air minum gratis bagi siapa saja yang memburtuhkan, terutama warga di sekitarnya.Model iklan yang ikut serta memenuhi pelayanan bagi masyarakat sangat dibutuhkan untuk masa depan sehingga memberi kesan pengusaha tidak hanya mencari uang tetapi juga bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.(admin)
Para peneliti di Universitas Teknologi UTEC di Lima dan biro iklan Mayo Peru Draft FCB bekerja sama untuk mewujudkan terobosan itu.
Dan papan itu melakukan apa yang ia janjikan, hingga saat ini, sudah 9.000 liter air minum yang dihasilkan atau 96 liter per hari.
Meski kondisinya sangat gersang dengan hanya sedikit air hujan, kelembaban udara mencapai 98%, kata UTEC.
"Panel itu memerangkap kelembaban di udara dan mengubahnya menjadi air. Sesederhana itu," kata Jessica Ruas, juru bicara universitas baru-baru ini.
"Ada banyak air di sini tapi dalam bentuk air laut, dan tidak bisa diminum serta menghabiskan banyak biaya untuk memprosesnya," katanya.
Ruas mengatakan, sistem tersebut dapat menjadi solusi luas untuk masalah kekeringan. Air minum yang dihasilkan sangat bernilai bagi warga.
Secara internal, panel ini terdiri dari lima alat yang mengekstrasi air dari uap di udara menggunakan kondenser dan penyaring.
Air disimpan di tanki di puncak papan iklan. Jika sudah disaring, air akan mengalir ke bawah melalui pipa yang tersambung ke ledeng dan dapat digunakan oleh siapa saja.
Sistem internal ini dibangun dengan biaya US$1.200 (Rp 11,9 juta). Dari sisi publisitas, panel ini menarik "jiwa-jiwa kreatif yang dibutuhkan Peru" untuk bersekolah di UTEC yang didirikan satu tahun silam.
"Kami ingin mengubah perspektif insinyur masa depan dan mengilhami mereka," kata Ruas.
Warga setempat menyambut hangat papan iklan itu, dan menjadi daya tarik utama bagi para pengguna jalan serta bagian penting bagi kehidupan warga setempat.
"Kami tidak menyadari betapa besar dampak dari inovasi ini,"