Posted by : Unknown Senin, 08 Juli 2013


Sistem Pemanas Air Tenaga Surya Aktif
Sistem pemanas air tenaga surya aktif mengandalkan pompa listrik, katup, dan kontroller sirkulasi air/cairan pentransfer panas lainnya (biasanya campuran propilena-glikol) yang melewati kolektor. Ada tiga jenis sistem pemanas air tenaga surya aktif:

1. Sistem sirkulasi langsung (atau sistem terbuka) menggunakan pompa untuk mensirkulasi air melewati kolektor. Sistem ini sesuai untuk daerah yang tidak mengalami pembekuan dalam waktu yang lama dan tidak memiliki air keras atau air asam.

2. Sistem sirkulasi tidak langsung (atau sistem tertutup) menggunakan pompa yang mendorong cairan pentransfer panas, seperti campuran glikol dan antibeku, melewati kolektor. Penukar panas (heat exchanger) mentransfer panas dari cairan ini ke air domestik yang disimpan dalam tangki. Beberapa sistem tidak langsung memiliki perlindungan panas, yang melindungi kolektor dan cairan glikol agar tidak menjadi terlalu-panas saat beban rendah dan intensitas radiasi matahari tinggi.

3. Sistem drainback, jenis sistem tidak langsung, menggunakan pompa untuk mensirkulasi air melewatai kolektor. Air pada loop kolektor akan mengalir ke dalam tangki penampung (drainback tank) bila pompa berhenti beroperasi. Hal ini membuat sistem drainback menjadi pilihan yang sangat baik di daerah beriklim dingin. Sistem drainback harus dipasang dengan hati-hati untuk memastikan bahwa pipa selalu miring ke bawah, sehingga air benar-benar akan mengalir dari pipa untuk mengeringkan sistem.

Sistem drainback, paling cocok untuk iklim dingin 

Sistem Pemanas Air Tenaga Surya Pasif
Sistem pemanas air tenaga surya pasif biasanya lebih murah dibandingkan sistem aktif, tetapi mereka biasanya tidak efisien. Sistem pemanas air tenaga surya pasif mengandalkan gravitasi dan kecenderungan perpindahan air secara alami saat dipanaskan. Karena mereka tidak mengandung komponen listrik, sistem pasif umumnya lebih dapat diandalkan, lebih mudah untuk dirawat, dan bisa memiliki masa pakai lebih lama dibandingkan sistem aktif.

1. Sistem penyimpanan–kolektor terpadu terdiri dari satu atau lebih tangki penyimpanan yang ditempatkan dalam sebuah kotak terisolasi dengan sisi mengkilap menghadap matahari. Pada musim dingin, sistem ini harus dikeringkan atau dilindungi dari kondisi beku. Kolektor panas surya ini mungkin paling cocok untuk daerah yang suhunya jarang jatuh ke titik beku. Kolektor ini juga bekerja dengan baik di wilayah yang mendapat intensitas sinar matahari yang tinggi.

2. Sistem thermosyphon adalah pilihan yang ekonomis dan handal, terutama di rumah-rumah model baru. Sistem ini bergantung pada konveksi alami air hangat yang bersirkulasi naik dari kolektor ke tangki (terletak di atas kolektor). Ketika air dalam kolektor surya memanas, air ini lebih ringan dan naik secara alami ke tangki di atasnya. Di sisi lain, air dingin mengalir melalui pipa ke bagian bawah kolektor, mendorong terjadinya sirkulasi. Beberapa produsen menempatkan tangki penyimpanan di loteng rumah, karenanya dapat tersembunyi dari pandangan. Thermosyphons tidak langsung (yang menggunakan cairan glikol dalam loop) dapat diinstal di iklim yang rawan beku apabila pipa diproteksi secara memadai.

Sistem pemanas air tenaga surya hampir selalu memerlukan sistem cadangan untuk hari-hari berawan dan di saat permintaan meningkat. Pemanas air konvensional biasanya menyediakanbackup dan mungkin sudah menjadi bagian dari paket sistem kolektor surya. Sistem pemanas air konvensional dapat menjadi sistem cadangan atau dapat juga menjadi bagian dalam paket sistem kolektor surya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Electric Power -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -