- Back to Home »
- ARTIKEL , PL ALTERNATIF »
- Metode Produksi Energi Biomassa
Posted by : Unknown
Minggu, 07 Juli 2013
Material terbarukan yang berasal
dari hewan atau tumbuhan, baik hidup atau mati, dikenal sebagai
biomassa. Memang terdapat anggapan umum yang setiap kali mengacu pada
biomassa, mereka berpikir mengenai material dari tanaman, tetapi
sebenarnya material hewan dapat digunakan juga. Energi biomassa dapat
diproduksi dengan melakukan berbagai prosedur. Metode produksi
bervariasi dari satu dengan yang lain, dan mari kita lihat berbagai
metode yang paling sering digunakan:
Kompor dan Boiler
Biomassa
digunakan oleh kompor sebagai biomassa yang dibakar pada ruang
tertutup. Panas yang dihasilkan digunakan untuk menghangatkan ruangan di
tempat kompor tersebut ditaruh. Sedangkan di sisi lain, boiler
memompakan air yang telah dipanaskan ke bangunan atau ruangan, atau ke
tempat lainnya. Kompor dan boiler sangat bervariasi dan dapat ditemukan
dalam berbagai jenis. Secara umum, kompor dan boiler kayu log merupakan
perangkat yang paling sering digunakan. Kayu log dapat tersedia dengan
mudah oleh siapa saja dan karenanya menjadi lebih populer.
Kompor
dan boiler pelet dapat digunakan pula. Banyak ragam pelet tersedia dari
berbagai jenis biomassa seperti jerami, limbah kapas dll; dan ini
merupakan salah satu metode yang efisien. Boiler ini memiliki ukuran
yang lebih kecil jika dibandingkan dengan boiler chip dan boiler ini
memiliki kemampuan daya sekitar 15 KW. Boiler chip dapat menggunakan
chip kayu untuk sumber dayanya. Untuk penggunaan skala menengah, dan
besar jenis ini merupakan yang paling cocok.
Jika Anda mencari
perangkat untuk pemanasan distrik, Anda dapat menggunakan boiler
terpusat karena perangkat ini dapat memanaskan bangunan dalam jumlah
banyak sekaligus. Pada saat ini, juga tersedia perangkat CHP (Combine
Hit and Power), di mana panas dan listrik dihasilkan secara bersamaan.
kompor biomassa/ biomassa stove |
Penguraian Anaerobic
Ada lagi sistem biomassa yang dikenal sebagai penguraian anaerobik (anaerobic digestion).
Dengan metode ini, biogas yang mengandung metana diperoleh dari
pemecahan biomasa oleh bakteri dengan tidak melibatkan udara. Kemudian
untuk tujuan energization, metana dibakar yang akan menghasilkan listrik
dan panas. Selama prosedur pembakaran, residu padat keluar sebagai
produk sampingan dan residu ini dapat digunakan sebagai pupuk.
Penguraian anaerobic dapat terbentuk melalui dua proses dasar,
penguraian mesofilik yang lebih lambat terjadi pada rentang suhu 20-400 C
atau penguraian yang termofilik yang lebih cepat terjadi pada rentang
suhu 50-600 C.
Teknologi Konversi
Metode ini merupakan
teknik modern seperti yang tersirat pada namanya. Di sini material
biomassa digunakan untuk menghasilkan energi dan panas, melibatkan
metode konversi kimia. Konversi kimia menggunakan proses kimia tertentu
yang dapat membantu untuk mengkonversi material biomassa menjadi energi,
dapat berupa proses pengomposan atau fermentasi.
Proses kimia
lainnya bisa juga digunakan untuk mengkonversi sisa minyak nabati
menjadi biodiesel. Di sisi lain dalam proses termal, panas digunakan
untuk mengkonversi bahan biomassa, dan dapat berbentuk proses
pembakaran, pyrolymas atau gasifikasi.
Secara umum, sistem
energi biomassa ramah lingkungan dan dapat menghasilkan energi untuk
penggunaan di industri atau berbagai tujuan domestik. Biomassa adalah
sumber energi terbarukan dan oleh karenanya tidak terdapat potensi
bahaya bagi lingkungan sehingga penggunaan biomassa menunjukkan
peningkatan di saat-saat ini.